2.7 Sirkuit Sistem Hydraulic
2.8.1 Basic system
Basic System Schematic Hydraulic
Pada awalnya sirkuit hydraulic hanya berupa sirkuit sederhana yang terdiri dari pump,control valve dan actuator. Pada srkuit ini ketika aliran pump terblok dapat menghasilka pressure yang tanpa batas sehingga dapat merusak komponen.
2.8.2 Basic system Relief valve
Kemudian dalam perkembangan selanjutnya pada system hydraulic di pasanglah relief valve. Dengan system yang sederhana ini di atas dapat di hasilkan pressure yang tinggi dengan batasan tettentu sesuai nilai spring pada relief valve . namun pada system ini juga masih mempunyai kelemahan diantaranya adalah :
1. Masih akan muncul panas yang tinggi sehingga akan dapat memperpendek umur komponen.
2. Gerak control spool keras/lengket atau di sebut dengan sticky
3. Kecepatan cylinder bervariasi terhadap engine speed atau berubah sesuai dengan beban kerja.
Gerak control spool yang keras ini di akibatkan oleh gaya aliran (flow force). Flow force ini adalah gaya yang bekerja pada control spool. Hal ini diasumsikan sebagai kecenderungan gaya untuk tetap mempertahankan spool pada posisi terbuka selama ada flow yang melewati orifice yang dibuat oleh besar-kecilnya bukaan spool. Besarnya Flow Force tersebut berbanding proporsional terhadap jumlah aliran (flow) dan pressure differensial sebelum dan sesudah spool land.
Dengan kata lain, flow atau pressure differensial naik maka kecenderungan force mempertahankan spool untuk tetap terbuka juga naik. Vector gaya, yang bekerja paralel terhadap centerline dari control valve, adalah gaya yang berusaha mempertahankan stem tetap terbuka. Pada contoh diatas, semakin besar spool menutup suply oli (semakin kecil ukuran orifice), semakin besar pressure differensial antara suplay dan workport, dan semakin besar gaya yang mempertahankan spool untuk tetap terbuka.
2.8.3 Centering spring
Basic System with Relief Valve and Centering Spring added
Hydraulic control valve akan sangat bermanfaat apabila control spoolnya dapat kembali ke posisi semula secara otomatis. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan spring di bawah spool untuk menutup orifice pada saat operator me-release lever.
Perlu diingat, semakin besar flow atau sistem pressure maka akan semakin besar “flow force”, dan semakin berat centering spring berusaha mengembalikan spool ke posisi semula.
Efeknya control lever menjadi agak berat, sehingga menyebabkan operator cepat fatiq/ bosan.
Pressure compensation ( close center system )
Pressure Compensation Hydraulic Schematic
Pressure Compensation:
Sistem kontrol yang menghasilkan kecepatan implement yang konstan untuk setiap posisi displacement lever.
Untuk menjawab kedua problem fatiq tersebut maka ditambahkanlah Pressure Reducing Valve, yang berfungsi mengatur jumlah aliran. Doble check valve berfungsi untuk merasakan pressure workport, baik pada rod end maupun head end cylinder dan mengirimkan pressure workport tersebut ke pressure reducing valve. Pressure ini disebut “sinyal pressure” dan selalu sama dengan workport pressure.
Dari schematic di atas dapat ditentukan bahwa pressure reducing valve menyensing pressure workport. Pressure ini akan bekerja bersama spring pressure reducing valve untuk mengontrol downstream pressure. Downstream pressure sama dengan workport pressure ditambah pressure spring. Apabila pressure ke main control spool sama dengan workport pressure ditambah nilai spring, berarti bahwa pressure differential (perbedaan antara pressure supply ke main control spool dan workport pressure) main control spool sama dengan nilai spring.
Dengan system seperti di atas akan di dapat kecepatan silinder yang constant dan juga problem sticky terpecahkan. Tetapi dengan system ini juga masih memiliki kelemahan yaitu masih adanya pressure yang besar pada system hydraulic. Maka untuk selanjutnya guna mendapatkan efisiensi yang lebih bagus di pasanglah dump valve. Atau yang lazim di sebut dengan load sensing pressure compensated.
Load sensing pressure compensated
Load Sensing Pressure Compensated with Fixed Pump
Load Sensing:
Sistem kontrol yang menjaga pressure supply pompa pada nilai tetap di atas nilai sistem pressure tertingginya
Untuk mengatasi problem yanga ada pada pressure compensation system di atas maka di pasanglah dump valve. Pada dump valve di pasang spring dengan nilai tertentu untuk membatasi pressure system yang berlebihan ketika pressure sedang tidak di pakai. Kelebihan flow yang tidak diperlukan oleh sistem di drain ke tanki. Nilai perbedaan pressure antara workport pressure dan pressure yang boleh masuk ke sistem adalah 200 Psi sama dengan nilai spring pada flow control valve. Nilai ini adalah Nilai “Margin Pressure”, yang akan memberikan respon implement yang lebih baik.
Dan ketika DCV terbuka dan mengangkat implement maka fluida yang menuju ke implement juga akan mengalir menuju sensing dump valve melalui shuttle valve. Sehingga pressure system akan naik dengan nilai tension spring di tambah dengan beban. Sehingga dengan system ini di dapatakan efisiensi yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar